Usul Kenaikan HPP Gabah, Gubernur Surati Presiden

KIM Kepel Pasuruan

Gubernur Jatim Soekarwo telah mengirimkan surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahwa Bulog harus membeli gabah petani yang harga pasaran di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) untuk dijadikan cadangan pangan nasional.



Selain itu, gubernur juga mendesak presiden agar menaikkan HPP atas gabah petani oleh Perum Bulog. Dalam Inpres nomor 7 tahun 2009 berbunyi bahwa HPP untuk gabah kering panen (GKP) sebesar Rp 2.640 per kilogram, gabah kering giling (GKG) Rp 3.300 dan beras Rp 5.060.

"Saya telah kirim surat kepada presiden pada 17 Maret 2011. Saya minta agar Inpres tentang HPP gabah petani diubah, karena sampai saat ini penyerapan Bulog sangat rendah," katanya kepada wartawan seusai membuka rapat koordinasi dan sinkronisasi kabupaten/kota se-Jatim di kantor Bappeprov Jatim, Rabu (23/3/2011).

Dalam suratnya kepada presiden, gubernur mengusulkan GKP sebesar Rp 2.950, GKG senilai Rp 3.700 dan beras seharga Rp 5.700 per kilogram. Surat permohonan tersebut diajukan karena Bulog tidak bersedia membeli hasil panen petani yang di luar ketentuan Inpres Nomor 7/2008.

Di delapan daerah di Jatim, yakni Nganjuk, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Sidoarjo, Probolinggo, Pasuruan dan Lumajang, harga GKP di bawah standar Inpres, sehingga Bulog tak bersedia membelinya karena dianggap berkualitas rendah. Sedangkan, di luar delapan kabupaten itu harga GKP di atas HPP.

"Akibatnya hingga saat ini Bulog hanya menyerap 3,9 persen dari satu juta ton GKP di Jatim pada musim panen sekarang," pungkasnya. [air/tok]

Post a Comment

0 Comments