Bocah 2 Tahun Merokok Gegerkan Pasuruan

KIM Kepel Pasuruan


Fenomena seorang bocah merokok, kembali muncul di Pasuruan. Meskipun tergolong masih balita, namun bocah perokok yang satu ini sangatlah mahir menghisap batangan rokok di tangannya. Siapakah dia? Adalah Khoirul Anam seorang bocah laki-laki yang masih berusia 2 tahun.



"Rokok kretek, kata dia, rasanya seperti coklat. Tetapi kalau rokok filter, rasanya seperti permen. Setiap harinya, Khoirul ini hanya merokok tidak lebih dari tiga batang. Biasanya, dia merokok pagi-pagi sekitar pukul 07:00 WIB ketika habis mandi" kata Slamet (51), kakek bocah perokok Kamis (16/6/2011).

Setelah menghabiskan sebatang rokok pada pagi hari, anak ketiga pasangan almarhum Asmad dan Salamah (27), warga Kelurahan Ngemplakrejo, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan ini biasanya akan kembali merokok pada siang hari sekitar pukul 12:00 WIB. Selanjutnya, terkadang si bocah merokok pada sore atau pun malam hari.

Tak mau kalah dengan orang dewasa, Khoirul pun juga memiliki merek rokok kesukaan. Soal selera, Slamet mengaku jika cucunya tersebut lebih menyukai rokok yang ada filternya dari pada kretek. Selain lebih aman, rokok filter bagi bocah perokok yang sama sekali belum pernah mengenyam pendidikan juga lebih nikmat.

"Kalau rokok kretek, biasanya satu batang tidak sampai habis mas. Tetapi, jika rokok filter seperti Gudang Garam Surya dan LA, pasti dia sedot hingga habis. Terkadang kalau ada orang lewat di depan rumah, dia langsung ambil rokok di tangan orang itu. Warga disini ya memakluminya, karena sudah tahu kalau dia merokok" ujarnya.

Tak hanya merokok di dalam rumah, namun Khoirul juga merokok di sembarang tempat layaknya seperti perokok dewasa. "Di pasar dan di jalan dia juga merokok, saat dia saya ajak jalan-jalan pakai sepeda motor. Orang-orang yang melihat, kebanyakan heran. Karena usia dia masih balita" jelas Slamet.[bec/ted]


Tak Diberi Rokok, Bocah 2 Tahun Tusuk Kakek

Tak hanya merokok seperti orang dewasa, Khoirul Anam (2) bocah perokok asal Kelurahan Ngemplakrejo, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan ini juga hobi meminum kopi. Bagi dia, kopi adalah sama pentingnya dengan batangan rokok yang ia nikmati setiap hari.

"Setiap hari cucu saya ini juga suka meminum kopi. Sama seperti saya, setiap hari dia habiskan satu gelas besar. Dia memang tidak mau kalah dengan orang-orang dewasa, yang pada umumnya merokok. Sepertinya, rokok dan kopi tak bisa dipisahkan dari hidup dia" kata Slamet (51), kakek bocah perokok Kamis (16/6/2011) kepada wartawan.

Slamet menuturkan, kebiasaan merokok yang dilakukan oleh cucunya serasa amatlah sulit untuk dihentikan. Pasalnya jika dilarang, Khoirul-sapaan akrabnya- pasti akan marah besar kepada orang tersebut. Karena itu, hingga kini Slamet pun tak lagi berani melarang cucunya merokok, meskipun dia masih balita.

"Ketika pertama kali merokok, dia sempat saya larang. Dan saat itu juga, saya langsung ditusuk pisau. Akibat tusukan itu, perut saya harus mendapatkan 4 jahitan. Pertama kali dia merokok, ketika masih berusia 20 bulan. Yang terakhir, hari Minggu (12/6/2011) dia tusuk tangan saya, karena saya larang merokok" ujar Slamet.

Anehnya, meskipun sejak 4 bulan terakhir merokok. Namun kesehatan Khoirul, hingga kini justru lebih baik. Pasalnya sebelum dia merokok, tubuh balita ini sangat kecil dan kurus. Tak hanya itu, dari hasil pemeriksaan medis, bahkan rokok yang dia hisap setiap harinya tidak berdampak apa-apa pada jantung dan paru-parunya.

"Sebelum merokok, badan dia sangat kurus mas. Tetapi, setelah dia merokok ini kok justru tubuhnya gemuk. Karena khawatir jika terjadi apa-apa, kita juga sempat periksakan kesehatannya di rumah sakit di Malang. Tetapi anehnya, kata dokter dia sehat-sehat saja tidak seperti dugaan kita" imbuhnya.[bec/ted]

(beritajatim.com)

Post a Comment

0 Comments