Bengkel Tapal Kuda Bertahan di Tengah Kemajuan Transportasi


KIM Kepel Pasuruan - Di tengah ramainya kendaraan dan mobil-mobil mewah yang terus bermunculan, tak menyurutkan keberadaan alat transportasi trandisional.

Andong atau delman merupakan alat transportasi tradisional yang masih bertahan di beberapa wilayah di Jawa Timur. Seperti Pasuruan. Di Kota Pasuruan, andong masih terlihat hilir mudik. Para kusir (pengemudi) masih bisa mendapat sedikit rizki dari para penumpang.

Peluang sebagian orang membawa andong tentu saja membawa berkah bagi rakyat menengah ke bawah. Salah satunya Mujiyo (53), warga Desa/Kecamatan Nguling, Pasuruan. Dengan berbekal bakat alami, pria yang berpenghasilan utama sebagai petani ini membuka bengkel tapal kuda bagi andong.

"Awalnya hanya coba-coba, sekarang hasilnya lumayan," kata Mujiyo saat berbincang dengan detiksurabaya.com di rumahnya, Selasa (17/1/2012).

Setiap hari, bengkel miliknya melayani 5 sampai 10 pelanggan. Para pelanggan datang sengaja untuk ada yang memperbaiki maupun mengganti sepatu kuda (tapal kuda) andongnya.

"Kalau memperbaiki saya kenakan biaya Rp 20 ribu per ekor. Kalau ganti lebih mahal, tergantung permintaan," jelas Mujiyo.

Pemilik andong yang datang di bengkelnya semakin ramai saat musim hujan. Karena saat musim hujan, jalanan licin dan tapal kuda harus sering di ganti.

"2 Bulan sekali harus diganti agar tidak pincang," kata pemilik Andong, Ahmad warga Desa Kapasan Kecamatan Nguling saat memperbaiki tapal kuda Andongnya.

Di Kecamatan Nguling, Mijiyo merupakan satu-satunya orang yang mempunyai bengkel tapal kuda. Tidak heran, meskipun jumlah Andong kian berkurang ia tidak sampai kehabisan pelanggan. Setiap hari, Mujiyo bisa mengumpulkan uang rata-rata Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu.

Dengan uang itu, Mujiyo bisa menafkahi keluarganya dan menyekolahkan anak-anaknya.

(fat/fat)

Post a Comment

0 Comments