Pengembangan Gandum di Indonesia Dinilai Prospektif

KIM Kepel Pasuruan

Prospek pengembangan gandum di Indonesia sangat menjanjikan. Buktinya, gandum yang termasuk tanaman daerah beriklim dingin (subtropis) ini sudah bisa tumbuh dengan baik di negara tropis seperti Indonesia. Bahkan produksinya sudah lebih bagus daripada India, tempat asal bibit gandum yang diimpor Indonesia.



"Di sini, produksi gandum kami cukup bagus, sekitar 3,5 ton per hektare. Sedangkan di India hanya 2,5 ton per hektarenya," kata Yuli Sungkowo, mantri tani Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, menjawab pertanyaan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Siswono Yudo Husodo, usai pencanangan panen gandum di Dusun Ngawu, Desa Podokoyo, Tosari, Jumat (3/9) siang.

Kata Yuli, gandum di Ngawu dikelola Kelompok Tani Sumbermakmur di atas areal seluas 15 hektare. Masih di kecamatan yang sama, selain di Podokoyo, gandum juga ditanam di tiga desa, antara lain Desa Tosari seluas 10 hektare dan diurus Kelompok Tani Sri Lestari. Total, gandum yang ditanam di kecamatan seluas 98 kilometer persegi dan berpenduduk 17.415 jiwa itu seluas 64 hektare.

Penjelasan Yuli dan Suradi dibenarkan Ihwan, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Pasuruan. Menurutnya, Tosari memang dijadikan sebagai daerah sentra uji coba pertama pengembangan gandum. Sekarang, katanya, petani gandum Tosari dan Puspo dapat berlega hati karena dari segi pemasaran sudah memiliki pasar tetap, yakni pabrik pengolahan tepung Bogasari.

Dalam empat tahun terakhir luas areal tanaman gandum di Tosari dan Puspo (varietas Nias/DWR 162) terus bertambah. Pada 2001 luas tanaman gandum hanya 0,5 hektare, lalu naik menjadi lima hektare pada 2002. Setahun kemudian luasnya bertambah lagi menjadi 56 hektare, dan pada 2004 sudah mencapai 134 hektare.

Setelah mendapat penjelasan dari mereka, Siswono Yudo Husodo mengaku sangat gembira atas perkembangan penanaman gandum di Indonesia. Kata mantan calon wakil presiden ini, sudah saatnya Indonesia mulai melepaskan ketergantungan pada gandum impor yang berasal dari India, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan beberapa negara Eropa. Saat ini Indonesia mengimpor gandum sebanyak 4,5 juta ton per tahun. Gandum impor terutama dimanfaatkan oleh pabrik tepung terigu.

Post a Comment

0 Comments