Pelebaran Jalur Pasuruan-Probolinggo akan Dipercepat

KIM Kepel Pasuruan

Pemprov Jatim berharap kepada pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan pelebaran jalan nasional dari dua lajur menjadi empat lajur di Pasuruan-Probolinggo dan jembatan di Gempol-Pasuruan-Pilang-Probolinggo-Mlandingan.



Pasalnya, sarana itu sangat dibutuhkan untuk memperlancar transportasi. Selama ini, jalan Pasuruan-Probolinggo hanya dua lajur sehingga sering terjadi kemacetan. Kondisi itu sudah tidak memadai dengan jumlah kendaraan yang begitu tinggi, sehingga perlu dicarikan alternatif pemecahannya, antara lain pelebaran jalan dari dua lajur menjadi empat lajur.

Pemprov Jatim memang sangat mengutamakan pembangunan jalan tersebut, khusus di kawasan Pasuruan, Probolinggo hingga Banyuwangi, karena untuk mempercepat pembangunan dan sekaligus mengurangi disparitas (kesenjangan) di daerah tersebut.

"Jika jalan tersebut sudah selesai pembangunannya, maka akan semakin mempercepat laju pertumbuhan ekonomi di Jatim, terutama di kawasan tapal kuda," kata Kadis PU Bina Marga Provinsi Jatim Gentur Prihantono, Kamis (26/5/2011).

Selain itu, saat ini Pemprov Jatim juga mengebut pembangunan jalan arteri Porong yang menghubungkan Porong-Gempol. Saat ini proses pembangunan hampir mencapai 85 persen. Meski terkendala pembebasan lahan, namun pihaknya optimis jalan tersebut bisa beroperasi pada Oktober 2011. "Kalau jalan arteri sudah selesai, baru akan membangun jalan tol," ujarnya.

Menurut dia, percepatan pembangunan jalur tapal kuda dan arteri Porong itu telah diinstruksikan Gubernur Jatim Soekarwo. Kini, pihaknya mengusulkan pada Sekjen Kementerian PU agar percepatan pembangunan jalan nasional itu bisa segera terealisasi.

Dia optimis usulan ini tentu akan ditindaklanjuti oleh Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional V Surabaya (BBPJN V) yang mengawasi proyek pembangunan secara langsung. Adapun usulan yang disampaikannya lebih pada penambahan jam kerja penggarapan. "Jika sebelumnya jam kerja berhenti jam 5-7 sore, kini Kami mengusulkan untuk pengerjaan bisa dilakukan 24 jam tanpa henti. Dengan begitu, maka pengerjaan bisa segera diselesaikan maksimal akhir tahun," tegasnya.

Dia menuturkan, pengerjaan proyek Pasuruan-Probolinggo ini digarap oleh PT Bumirejo yang terpilih dan telah ditetapkan sebagai penyedia jasa pembangunan. Bumirejo memenangkan proyek senilai Rp 170 miliar setelah lulus tahap pelelangan umum yang diikuti 56 perusahaan penyedia jasa.

Jalan yang menghubungkan Pasuruan dengan Probolinggo tersebut adalah jalan yang cukup vital karena menjadi urat nadi transportasi ke wilayah Jatim bagian Timur hingga Banyuwangi. Kalau akses atau jalan rusak, maka akan mempersulit transportasi barang dan orang. Bagi industri, hal ini akan mengakibatkan ekonomi biaya tinggi. [tok/but](beritajatim.com)

Post a Comment

0 Comments