Prospek Budidaya Tanaman Sengon (Albazia/albasia)

KIM Kepel Pasuruan

Prospek Budidaya
Tanaman Kayu
Sengon /
Albazia / Albasia
On Trubus

Berebut Kayu Sengon

Penantian H Undang Syaefudin
terbayar sudah. Mei 2008 ia
memanen 3 ha sengon setelah
menunggu 5 tahun. Populasi setiap
hekar 600 pohon yang menjulang
16-20 m dan berdiameter 25 cm.
Pekebun di Ciawi, Kabupaten
Tasikmalaya, Jawa Barat, itu
sumringah lantaran rekeningnya
kian gemuk. Ia mengantongi
Rp211.750.000 dari penjualan kayu
sengon.

Nilai itu berasal dari penjualan 270
m3 kayu gelondongan berdiameter
minimal 19 cm. Harganya
Rp650.000 per m3. Pekebun
berusia 46 tahun itu juga menjual
50 m3 palet dengan harga
Rp725.000 per m3. Dengan biaya
perawatan setiap tahun rata-rata
Rp1.200.000 per ha, Undang
menangguk laba bersih
Rp193.750.000. Itulah sebabnya
menjelang musim hujan ini, ia
mempersiapkan lahan 12 ha untuk
penanaman sengon.
Bila Undang memanen semua
pohon alias tebang habis, Dian
Hadiyanto memilih menjarangkan.
Pekebun di Kawalu, Tasikmalaya, itu
mengelola 4 ha masing-masing
berpopulasi 600 pohon. Pada Juni
2008, ia menjarangkan 150 pohon
per ha sehingga tersisa 450 pohon/
ha. Pria 35 tahun itu memanen 250
m3 dari rata-rata tinggi pohon 19-20
m dan berdiameter 25 cm. Dengan
harga jual Rp450.000 per m3, Dian
mengantongi Rp112.500.000.
Sisa pohon akan dipanen 2 tahun
mendatang. Dian memprediksi
memanen 300 m3 dari 450 pohon
berumur 7 tahun pada 2010. Jika
harga jual tetap, ia bakal
memperoleh Rp135-juta atau
Rp540-juta dari lahan 4 ha. Di sentra
sengon Pandeglang, Provinsi
Banten, ada Asep Halimi yang
mewujudkan impian menghajikan
11 kerabatnya berangkat ke Mekah
bersama. Pekebun di Citeureup,
Kabupaten Pandeglang, itu mampu
membiayai mereka lantaran baru
saja memanen 10 ha sengon senilai
Rp322-juta.

Populer

Dua tahun terakhir popularitas
sengon memang meningkat.
Padahal, ia dikenal sebagai kayu
kelas 3. Penyebabnya? 'Kerusakan
hutan alam sangat parah. Laju
degradasi 2,87-juta ha per tahun
menyebabkan hutan tak mampu
lagi menjadi pemasok kayu untuk
bahan baku industri,' kata Ridwan
Achmad Pasaribu, periset Pusat
Penelitian dan Pengembangan Hasil
Hutan.
Menurut Dr Iskandar Zul Siregar,
dosen Fakultas Kehutanan Institut
Pertanian Bogor, pada 1990 tercatat
564 perusahaan hak pengusahaan
hutan dengan produksi 28-juta ton.
Jumlahnya tersisa 247 perusahaan
yang menghasilkan 11-juta ton pada
2003. 'Penebangan ilegal bisa 4 kali
lipat dari total produksi itu,' ujar
Iskandar. Ketika luas hutan kian
menyusut, di sisi lain justru,
'Kebutuhan kayu sangat tinggi dan
tak tergantikan,' ujar doktor Genetika
Kehutanan dan Pemuliaan Tanaman
alumnus Georg-August University,
Goettingen, Jerman, itu.

Ketika itulah masyarakat dan industri
yang membutuhkan kayu melirik
sengon. Kayu sengon memang tak
sekeras jati. Namun, dengan
perendaman dalam garam wolman,
kayu sengon mampu bertahan
30-45 tahun. Garam wolman
campuran 25% natrium fl uorida,
25% dinatrium hidrogen arsenat,
37,5% natrium kromat, 12,5%
dinitro fenol. Teknologi lain untuk
memperkuat sengon adalah
biokomposit. Sengon yang tak
sekuat jati dicampur dengan kayu
lain sesuai dengan peruntukan.
Pantas bila sengon banyak
dikebunkan di berbagai daerah
seperti di Kabupaten Ciamis dan
Kotamadya Banjar, Jawa Barat,
Temanggung dan Banyumas (Jawa
Tengah), serta Pasuruan dan Kediri
(Jawa Timur). Masyarakat
berbondong-bondong
mengebunkan sengon lantaran
masa tebang relatif singkat 5-10
tahun. Bandingkan dengan masa
tebang jati Tectona grandis yang
mencapai 25-35 tahun.

Selain itu, 'Pengelolaan budidaya
sengon mudah, kesesuaian tumbuh
tak sulit, kayunya serbaguna, dan
memperbaiki kualitas serta
kesuburan tanah,' ujar Yana
Sumarna MS, periset Pusat
Penelitian dan Pengembangan Hasil
Hutan. Itu juga disampaikan Sapari
karyawan PT Waskita Karya-BUMN
di bawah Departemen Pekerjaan
Umum-yang mengebunkan sengon
di Ngadirojo, Kecamatan Lorok,
Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

'Budidaya sengon itu mudah,
risikonya tak terlalu besar, dan
pasarnya ada,' kata Sapari yang
sebulan sekali pulang ke Pacitan
untuk menengok kebun sengon.
Bagi Sapari mengebunkan sengon
adalah tabungan untuk pensiun
kelak. Saat ini 1.200 sengon di
ketinggian 450 m dpl berumur 3
tahun. Dua tahun lagi ketika pria 53
tahun itu pensiun, Sapari juga
memanennya.

Post a Comment

0 Comments