KIM Kepel Pasuruan


Buah Stroberi Ini Tahan Cuaca Ekstrem

 
 
Seorang petani di Nongkojajar, Pasuruan, Jawa Timur merekayasa budidaya tanaman stroberi sehingga mampu bertahan terhadap anomali cuaca yang ektrim.



Menurut Yulianto (42) petani ini pada Kamis (20/1/2011), keberhasilannya diperoleh dari pengalaman bertahun-tahun membudidayakan tanaman stroberi yang sangat tergantung musim.

Dijelaskan, tanaman stroberi yang dibudidayakan selama ini sangat tergantung musim, yakni pada saat musim kemarau tanaman stroberinya dapat berbuah baik, tapi sebaliknya jika musim hujan, tanaman rusak sehingga gagal berbuah.

Dari pengalaman tersebut, memberikan inspsirasi saat menghadap anomali musim yang cukup ekstrim tahun ini. Terlebih saat menghadapi hujan abu vulkanik Gunung Bromo.

Saat menghadapi anomali cuaca yang sangat ekstrim, Yulianto memperlakukan tanaman stroberinya dengan rekayasa budidaya, yakni dengan memberi obat-obatan, dan menyiram air dengan menggunakan kompresor.

Hasilnya, tanaman stronberi miliknya, meski musim penghujaan dengan cuaca yang cukup ekstrem tetap lebat berbuah.

Sehingga Yulianto kini bisa menjual stroberinya yang dikemas melalui paket wisata agro bisa melayani tamunya sepanjang tahun.

Meski demikian Yulianto tetap menjual stroberinya dengan harga standar, yakni Rp 50 ribu per kilogram dengan cara petik sendiri di kebun.

Disebutkan, sejak liburan Natal 2010 hingga Tahun Baru 2011 kebun stoiberinya tetap dikunjungi tamu dari berbagai kota.

Sementara produk-produk tanaman hortikultura lainnya banyak yang rusak atau turun produkasinya akibat anomali cuaca yang cukup ekstrem.


Sumber KOMPAS.com

Post a Comment

0 Comments