KIM Kepel Pasuruan-Masyarakat keturunan China menggelar Festival Feng Ling (Lonceng Angin) di Klenteng Tjoe Tik Kiong Kota Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (22/1) hingga 7 Februari 2012.
Sekretaris Klenteng Tjoe Tik Kiong Kota Pasuruan Budi Mulyono, Minggu, menjelaskan, Festival Feng Ling digelar untuk menyambut Tahun Baru Imlek 2563 diisi dengan kegiatan memasang 2.563 lonceng angin di halaman Klenteng Tjoe Tik Kiong Kota Pasuruan.
Dijelaskan, dalam budaya Asia Feng Ling atau lonceng angin yang banyak dipasang di teras rumah dipercaya mampu menetralisasi hawa buruk, sehingga bisa digunakan untuk menolak balak.
Festival Feng Ling yang diselenggarakan di Klenteng Tjoe Tik Kiong, lanjut Budi Mulyono, juga diharapkan agar bangsa dan negara Indonesia dihindarkan dari berbagai bencana dan malapetaka.
Budi Muylyono mengungkapkan, lonceng angin yang dipasaang di halaman Klenteng Tjoe Tik Kiong merupakan sumbangan dari masyarakat keturunan China dan simpatisan. Sehingga lonceng angin yang dipasang juga ditenpeli nama-nama para penyumbang.
Feng Ling akan dipasang di halaman Klenteng Tjoe Tik Kiong hingga 7 Februari bertepatan dengan Hari Raya cap Go Meh. Setelah itu para penyumbang bisa mengambil lagi lonceng angin muiliknya.
"Jika penyumbang tidak mengambil, maka panitia akan mengirimkan ke alamat masing-masing," kata Budi Mulyono.
Itu sebabnya, kata Budi Mulyono, panitia harus dengan telaten mendata dan memasang stiker nama-nama penyumbang di lonceng angin, dan memasang sesuai nomor urut di buku daftar penyumbang.
Proses pendataan yang "njelimet" dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab panitia terhadap para penyumbang. Sehingga pemasangan lonceng angin sebanyak 2.563 buah (sejuai tahun Imlek) memakan waktu berhari-hari.
Budi Mulyono juga menyebutkan, rangkaian perayaan menyambut Tahun Baru Imlek Klenteng Tjoe Tik Kiong Kota Pasuruan Pasuruan, telah dimulai dengan kegiatan bazar murah, sembahyang Song Sen atau mengantar Sen Ming naik ke Surga, serta bersih-bersih klenteng.
Puncaknya pada pergantian Tahun Baru Imlek 2563 sekitar pukul 23.00 dilakukan sembahyang bersama menyambut Sincia 2563. kemudian dilanjutkan sembahyang Yin Sen pada pagi harinya untuk menyambut Sen Ming turun ke bumi.
Sedangkan perayaan bersama menyambut Tahun Baru Imlek 2563 dilaksanakan pada 28 Januari. Kegiatan Imlek baru diakhiri setelah perayaan Cap Go Meh.
Namun masyarakat keturunan China di Kota Pasuruan masih menambah lagi kegiatan sosial berupa pengobnatan massal secara gratis kepada warga kurang mampu di Kota Pasuruan.(Ant/X-12)
sumber: http://www.mediaindonesia.com/
0 Comments