KIM News-Hari gini tidak kenal internet? Mungkin Anda termasuk golongan orangorang yang ketinggalan zaman. Karena anak SD saja sudah keluar masuk warung internet (warnet).
Dalam sehari, mereka bisa betah berlama-lama nongkrongdi depan layar monitor. Sayangnya,mayoritas anakanak ini lebih memilih bermain game online atau bermain Facebook daripara berselancar di dunia maya untuk menggali Informasi yang berguna. Hanya sebagian kecil saja yang memanfaatkan kecanggihan internet sebagai media pembelajaran dan menambah pengetahuan.
Di kalangan masyarakat pada umumnya,internet masih menjadi barang yang ”wah” dan mahal. Kalau tidak ada kaitannya dengan pekerjaan yang menghasilkan uang, mereka segan untuk memanfaatkannya. Termasuk mendekat sekalipun. Fasilitas gratis Mobile Community Access Point (MCAP) yang kerap berkeliling ke penjuru kota,sangat jarang dimanfaatkan masyarakat.
Mobil yang biasa dikenal dengan mobil internet milik Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Pasuruan itu hanya menjadi tontonan masyarakat. Mereka masih enggan memanfaatkan fasilitas gratis ini sebagai tambahan pengetahuan nya. Padahal dengan kecanggihan teknologi, apapun yang diinginkan bisa dicari dan didapatkan dari mesin pencari di internet. Sebut saja situs Google, informasi apapun bisa didapat disini.
”Masyarakat menjadi tertarik setelah mengetahui informasi apapun yang dicari, bisa ditemukan di internet. Baik berupa tulisan atau gambar. Lambat laun mereka mulai tertarik menggunakan internet,” kata M Yunus, petugas operasional MCAP. Dari pengalaman mengelola MCAP keliling penjuru kota, masyarakat memiliki kecenderungan tertarik internet setelah mengetahui keterkaitan dengan usaha atau pekerjaan yang digelutinya.
Seorang ibu rumah tangga di perkampungan,menjadi tertarik internet setelah berselancar untuk mendapatkan resep makanan. Seorang penjahit kian menyukai internet setelah menemukan desain-desain terbaru busana masa kini. Demikian halnya dengan seorang perajin mebel yang dapat mengintip model terbaru mebeler kelas nasional atau internasional. ”Model pendekatan ini selalu gunakan untuk memancing ketertarikan seseorang memanfaatkan internet,” ujar Yunus.
Mobil internet ini merupakan bantuan pemerintah pusat. Operasional mobil internet ini berkeliling ke seluruh kelurahan di Kota Pasuruan. Seorang perajin mebeler yang sehari-hari bergelut dengan kayu dan perkakasnya, mengaku cukup tertarik dengan kecanggihan internet. ”Awalnya saya hanya ingin mengetahui apa yang ada di dalam mobil internet ini. Setelah mendapat penjelasan, saya mencoba mengutak-atik komputer itu.Ternyata dengan internet, bisa juga untuk menambah pengetahuan,” kata Solikin, seorang perajin di Pasar Mebel Bukir, Kota Pasuruan. arie yoenianto
source; http://www.seputar-indonesia.com
0 Comments